Jumat, 27 Februari 2015

Kutipan Kalimat zainuddin Dalam film 'Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck

Halo Guys

Assalamualaikum wr.wb
 Maaf teman2 udah lama tidak menulis, kali ini saya mengambil dari Zainuddin pemeran dalam film Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck, sungguh mengherukan dan begitu menyentuh di hati.
"maaf ?? kau regas segenap pucuk harapanku kau patahkan, kau minta maaf ? ya. demikianlah perempuan, ia hanya ingat kekejaman orang kepada dirinya walaupun kecil dan dia lupa kekejamannya sendiri pada orang lain padahal begitu besarnya. lupakah kau siapakah diantara kita yang kejam ? bukankah kau yang telah berjanji ketika saya disuir oleh didi mama'mu karena saya asalnya tidak tentu, orang hina-hina tidak tulen minangkabau.! ketika itu kau antarkan saya ke simpang jalan, kau berjanji akan menunggu kedatanganku berapapun lamanya. tapi kemudian kau berpaling ke yang lebih gagah, kaya raya berbangsa, beradat, berlembaga berketurunan kau kawin dengan dia. kau sendiri yang bilang padaku bahwa perkawinan itu bukan paksaan orang lain tetapi pilihan hati kau sendiri. hampir saya mati menanngung cinta hayati.! Dua bulan lamanya saya tergeletak di tempat tidur. kau jenguk saya dalam sakitku, menunjukkan bahwa tangan kau telah berinang, bahwa kau telah jadi kepunyaan orang lain. Siapakah diantara kita yang kejam Hayati. ?? saya kirimkan surat-surat, meratap, mengihanakan diri, memohon dikasihani. Tiba-tiba kau balas saja surat itu dengan suatu balasan yang tersudu di itik, tak termakan di ayam kau katakan bahwa kau miskin saya pun miskin. hidup tidak akan beruntung kalau tidak dengan uang. karena itu kau pilih kehidupan yang lebih senang, mentereng, cukup uang berenang di dalam emas bersayap uang kertas. siapakah diantara kita yang kejam, Hayati.?? siapakah yang telah menghalangi seorang anak muda yang bercita-cita tinggi menambah pengetahuan. tetapi akhirnya terbuang jauh ke Tanah Jawa ini. hilang kampung dan halamanku, sehingga dia menjadi seorang anak komedi yang tertawa di muka umum tetapi menangis di belakang layar. Tidak Hayati. saya tidak kejam. saya hanya menuruti katamu. bukankah kau yang meminta di dalam suratmu supaya cinta kita itu dihilangkan dan dilupakan saja ? Diganti dengan persahabatan yang kekal ?? permintaan itulah yang saya pegang teguh sekarang. kau bukan kecintaanku, bukan tunanganku, bukan istriku, tetapi janda dari orang lain. maka itu secara seorang sahabat, bahkan secara seorang saudara saya akan kembali teguh memegang janjiku dalam persahabatan itu. Sebagaimana teguhku dahulunya memegang cintaku. itulah sebabnya dengan segenap ridho hati ini, kau kubawa tinggal dirumahku untuk menunggu kedatangan suamimu. Tetapi kemudian, bukan dirinya yang kembali pulang tetapi surat cerai dan kabar yang mengerikan. Maka itu, sebagai seorang sahabat pula kau akan kulepas pulang ke kampung halamanmu, ke tanah asalmu tanah Minagkabau yang kaya raya yang beradat berlembaga yang tak lapuk di hujan tak lekang di panas."

Tidak ada komentar:

Posting Komentar